Friday 31 October 2014

Catatan Lama



“Sometimes it’s hard being your friend”
Menjadi seorang sahabat terkadang cukup sulit bagiku apa lagi jika itu adalah kamu. Aku selalu berpikir kalau kita bersahabat, benar begitu kan? Ah aku ingin sekali kau mengatakan “Ya” seketika itu juga tapi, kau tak pernah mengatakan apa-apa padaku. Tidak sejak beberapa tahun yang lalu. Kau tau? Aku hampir gila memikirkanmu, kau sahabatku, mungkin karena aku tak yakin perasaanku padamu ini cuma sekedar perasaan seorang sahabat. Menjadi sahabatmu saja begitu sulit, mungkinkah bisa lebih dari kata itu sendiri?

14 / 04 /2014 20:52

Tuesday 1 April 2014

Aku dan Kamu -KITA-

Aku berjalan mendekat, diam.
Kau hanya diam di sana.
Lima langkah, aku berhenti.
Diam kini, aku dan kamu, kita sama-sama diam.
Samakah?
Tidak!!
Aku ingin ini sama tapi tetap saja berbeda
Aku diam dan menatap ke arahmu,
dan kamu ?
Apa yang kulihat, kamu diam menekuri tanah
menjejak-jejakkan kakimu.
Pikirku, "apa kau sedang marah? pada siapa? atau apa?"

Ah aku dan kamu
Kita
Kenapa begitu berbeda?
Lima menit aku bergerak tapi tak berpindah,
tubuhku masih di sini
hanya kubiarkan tubuhku terjatuh perlahan...sesaat
duduk.
Aku terpekur,
Begini ini sudah samakah kita?
Ah belum juga

Aku dan lagi-lagi kamu
Kita
Aku menunduk, dua tiga detik menangkat wajah
melihat ke arahmu
dan dua tiga detik yang sama kau masih memandangi tanah...
'Mungkin terasa sakit tapi mungkin juga akan terasa menyenangkan menjadi tanah yang kau pijak itu,
kau memandanginya terus'

Aku dan Kamu -KITA- beginilah adanya


MaRa
bersama coretan kertas lusuh

Wednesday 26 February 2014

Yang Terlupa dan Yang (di)Lupakan



aku tersenyum menatap rimbun filicium itu, teduh...
tapi aku melihat ada yang lain
entah kenapa aku merasa ada bagian yang hilang di sana
ya... dahan-dahan yang terpangkas
tidak!
mereka bukannya terpangkas melainkan dipangkas.

apa bedanya?
toh dahan-dahan itu sama juga...
entah karena tiupan angin atau sengaja dipangkas nyatanya dahan-dahan itu tetap hilang dari tempatnya yang semula

mereka punya nasib yang sama seperti beberapa ingatan yang aku punya
beberapa menghilang dengan sendirinya sedangkan yang lain sengaja aku lupakan

pada akhirnya mereka sama-sama tetap tiada

seperti halnya daun kering yang sesaat jatuh lalu terbang, menghilang entah kemana


-MaRa-
di sudut Filicium yang sama